3 Merek Mobil Listrik China yang Masuk Indonesia 2025, Ulasan Produk dan Keunggulannya

merek mobil listrik china

Eksistensi mobil listrik China di pasar Indonesia kian meningkat dan mendominasi. Tren ini terbukti dengan lonjakan peminat akan mobil Wuling, BYD, Neta, dan lainnya. Bahkan pada awal 2025, merek mobil listrik China yang masuk ke tanah air bertambah dengan kehadiran Denza, Geely, dan Xpeng. 

Sejak beberapa tahun terakhir, penjualan mobil listrik asal memang Tiongkok lebih kompetitif dibandingkan merek Jepang dan Eropa. Pabrikan China mampu menggaet konsumen di Indonesia karena menawarkan harga lebih terjangkau, teknologi canggih, serta ekosistem EV yang lebih matang. 

Meningkatnya permintaan terhadap mobil listrik China juga tak terlepas dari peran pemerintah yang memberikan program insentif pajak, mensupport perakitan lokal, hingga penyediaan infrastruktur pengisian daya. Melalui artikel ini, mari simak apa saja merek mobil listrik china yang jadi pendatang baru dan keunggulannya.

Daftar Merek Mobil Listrik China yang Masuk Indonesia 2025

Produsen mobil listrik asal China berbondong-bondong mengaspal di Indonesia. Seolah tanpa rem, setiap tahunnya selalu ada merek-merek baru yang siap meramaikan persaingan otomotif di tanah air. Begitupun pada tahun 2025 ini, ada tiga merek EV China yang ikut menyapa konsumen. 

Berikut ini informasi mengenai merek mobil listrik China yang masuk ke Indonesia, yaitu Xpeng, Denza, dan Geely:

1. Mobil Listrik XPeng

Xpeng merupakan merek mobil listrik dari China yang dimiliki oleh perusahaan Xpeng Motors. Didirikan pada 2014, Xpeng berfokus memproduksi mobil listrik premium dan berteknologi canggih dengan fitur-fitur berbasis artificial intelligence (AI).

Pada awal 2025, Xpeng mulai menapakkan rodanya di Indonesia dengan kemitraan bersama Erajaya Active Lifestyle (ERAL). Peluncuran resmi Xpeng dilakukan pada 28 Februari 2025 lalu dan langsung memperkenalkan dua model unggulannya, yaitu Xpeng G6 dan X9.

Xpeng X9 merupakan MPV listrik mewah berkapasitas 7 penumpang dengan desain futuristik dan berteknologi penggerak otonom. Dengan kabin luas dan kursi baris ketiga yang bisa dilipat secara elektrik, ruang bagasinya mencapai 2.554 liter. Dari segi performa, mobil ini sanggup menghasilkan daya sebesar 370 kW dengan torsi hingga 640 Nm.

Sementara Xpeng G6 adalah SUV coupe mid-size listrik dengan performa tinggi. G6 menawarkan dua pilihan baterai, yaitu LFP 66 kWh berjarak tempuh 435 km dan NCM 87,5 kWh berjarak tempuh 570 km (WLTP). Mobil ini juga menyediakan pilihan penggerak roda RWD dan AWD dengan tenaga 190 kW hingga 350 kW (258 hp hingga 476 hp).

Harga resmi kedua mobil Xpeng tersebut belum diumumkan, tapi diperkirakan akan dipasarkan di Indonesia pada semester II 2025. Sebagai referensi, harga Xpeng X9 di Cina yaitu mulai dari Rp795,8 juta – Rp928,5 juta. Sementara harga G6 Di Malaysia ditawarkan antara Rp595,4 juta – 667,2 juta. 

Mobil Xpeng X9 menyasar target konsumen keluarga yang menginginkan MPV listrik mewah berkapasitas besar dan menggunakan teknologi canggih. Untuk Xpeng G6 sendiri cocok bagi konsumen yang mencari mobil listrik model SUV dengan harga kelas medium. 

Di pasar Indonesia sendiri, X9 bakal menjadi pesaing Denza D9 yang juga dari China dan hadir sebagai MPV listrik premium 7 seater. Sementara Xpeng G6 diprediksi bakal berkompetisi dengan BYD Sealion 7 dan Hyundai Kona Electric. 

2. Mobil Listrik Denza

Denza merupakan merek otomotif yang berdiri pada 2010 sebagai joint venture antara BYD Auto dan Daimler AG atau sekarang Mercedes-Benz Group. Merek ini hadir untuk menghadirkan mobil segmen premium di China. Dari kerjasama tersebut, Denza dikenal menawarkan teknologi canggih BYD dan karakter mewah dari Mercedes-Benz.

Mobil Denza resmi diluncurkan di Indonesia pada 22 Januari 2025, setelah sebelum ikut mejeng pada pameran IIMS 2025. Sebagai sapaan awal, merek ini membawa MPV premium Denza D9. Menyasar kalangan atas, mobil ini menyuguhkan kenyamanan tingkat tinggi dan mengandalkan tenaga Battery Electric Vehicle (BEV). 

Mobil Denza D9 memiliki tampilan eksterior yang futuristik, mewah, dan fungsional layaknya MPV premium. Berkabin luas dengan pintu geser elektrik, D9 cocok sebagai mobil keluarga maupun eksekutif yang mencari kenyamanan dan gaya. Harga Denza D9 dibanderol Rp950 juta OTR Jakarta. 

Denza D9 menggunakan sistem penggerak listrik dari BYD Blade (LFP) Battery berkapasitas 103 kWh. Dibekali baterai sebesar itu, MPV premium ini sanggup melaju hingga jarak 600 km dalam sekali pengisian penuh. Mobil yang mengusung sistem penggerak FWD ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 230 kW dan torsi puncak 360 Nm.

Untuk segmen MPV premium di Indonesia, Denza D9 bakal menjadi rival dari Zeekr (bagian dari Geely Group). Dalam misi mengguncang pasar otomotif tanah air, Denza juga berpotensi mendatangkan produk lainnya seperti mobil hybrid B5 dan SUV listrik N7.  

Kehadiran Denza di Indonesia sendiri akan menjadi daya tarik bagi pecinta mobil listrik dengan spesifikasi unggul. Pasalnya, merek ini sudah memiliki reputasi yang kuat di industri EV global. Denza juga mulai menjajaki pasar internasional dengan pemasaran di negara-negara seperti Kamboja, Singapura, Thailand, dan Hong Kong. 

3. Mobil Listrik Geely

Geely bermain di sektor otomotif mulai tahun 1997 dan kini telah menjadi pemain penting di industri EV global. Saat ini grup Geely menaungi beberapa jenama atau lini, mulai dari Geely Auto, ZEEKR, Lynk & Co, Volvo Cars, RADAR, Polestar, Cao Cao Mobility, dan lainnya. 

Merek mobil listrik China ini menunjukkan komitmen serius di sektor EV dengan meluncurkan sub-brand seperti Zeekr, Geometry, dan Radar Auto. Geely juga mengembangkan teknologi baterai dan platform khusus EV, seperti Sustainable Experience Architecture (SEA). 

Di Indonesia sendiri, sebenarnya Geely pernah hadir pada tahun 2010. Namun karena penjualannya terbilang seret, jenama ini kemudian angkat kaki dari pasar tanah air pada tahun 2015. Kini Geely Auto comeback ke Indonesia secara resmi pada 22 Januari 2025. 

Geely langsung memperkenalkan mobil EX5 untuk menyapa konsumen. SUV listrik ini menggunakan motor listrik tunggal bertenaga 218 ps dan torsi 320 Nm. Mobil ini mengandalkan baterai Aegis dari pabrikannya. Baterai ini diklaim memiliki masa pakai lebih lama, mampu mengisi daya cepat, dan kinerja suhu rendah. 

Dari segi jarak tempuh, baterai yang digunakan ini menawarkan jangkauan yang mengesankan. Pada Geely Galaxy E5 yang dipasarkan di China, baterai Aegis tersedia dalam dua pilihan yaitu 49,52 kWh dan 60,22 kWh. Baterai pertama mampu menempuh jarak 440 km, sementara baterai kedua sanggup menjangkau 530 km. 

Berbicara harga, Geely EX5 dibanderol dengan harga yang kompetitif. Pada ajang IIMS 2025 lalu, mobil ini ditawarkan dengan harga spesial, yaitu Rp465 juta untuk varian EX5 Pro dan Rp505 juta untuk EX5 Max. Sebagai strategi marketing untuk menjaring konsumen, Geely menargetkan 40 diller hingga tahun 2025 dan 100 diller sampai tahun 2027. 

Geely juga berencana mendirikan pabrik untuk perakitan kendaraan secara lokal di Indonesia. Selain itu, Geely juga menjalin kemitraan untuk memperkuat infrastruktur layanan purna jual. 

Merek Mobil Listrik China Lainnya yang Berpotensi Meramaikan Pasar EV Tanah Air

Tak hanya mobil-mobil di atas saja yang menarik untuk dipantau, sejumlah merek asal China lainnya juga digadang-gadang bakal menyusul ke Indonesia. Melonjaknya permintaan mobil listrik tanah air membuat beberapa produsen otomotif melirik untuk memasarkan produknya disini. 

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini beberapa merek mobil listrik China yang berpotensi ikut masuk ke Indonesia:

  • BYD: Meski sudah masuk Indonesia sejak awal 2024, ekspansi model-model baru BYD di 2025 sangat dinantikan. Setelah berhasil menempati tahta mobil listrik terlaris pada tahun lalu, BYD diprediksi bakal menambah lini produknya disini. Pada ajang IIMS 2025, BYD memperkenalkan mobil Sealion 7, Dolphin Mini, dan Han EV.
  • Leapmotor: Startup EV China yang satu ini tengah agresif memperluas jangkauan pasarnya. PT Indomobil National Distributor berencana memboyong merek mobil listrik Leapmotor ke pasar Indonesia. Kemungkinan merek EV kendaraan listrik asal China ini bakal melakoni debutnya secara nasional pada event GIIAS 2025.
  • Changan Auto: Produk mobil Changan Automotive resmi masuk ke Indonesia lewat kemitraan dengan Indomobil Group. Kesepakatan kerjasama ini dilakukan pada 21 Februari lalu. Changan Auto sendiri memiliki sejumlah model EV dengan spesifikasi yang kompetitif, mulai dari mobil Lumin EV, Changan Nevo, Changan Deepal, Avatr II, dan sebagainya.

Dampak Kedatangan EV China terhadap Pasar Otomotif Indonesia

Kehadiran merek-merek EV China telah sukses menggeser dominasi mobil listrik Jepang dan Korea di pasar otomotif Indonesia. Pabrikan asal negeri Tiongkok berhasil mengisi celah kebutuhan masyarakat modern akan kendaraan berteknologi canggih dan ramah lingkungan. 

Terbukti bahwa penjualan mobil listrik China merajai pasar tanah air dengan berbagai mereknya. Banyak konsumen kepincut dengan mobil EV China karena tawaran harga yang lebih terjangkau, namun sudah dibekali fitur canggih dan dengan spesifikasi mumpuni. 

Sejumlah merek non-China pun mulai memutar otak untuk menghadapi masifnya mobil EV dari Tiongkok. Meski tergeser di segmen ini, beberapa produsen otomotif punya strategi sendiri. Hyundai dan Honda misalnya, mereka menjual mobil elektrifikasi yang berfokus pada kualitas tanpa ingin perang harga. 

Invasi mobil listrik asal China ini berpotensi membuat harga mobil EV di pasar Indonesia akan semakin terjangkau. Mau tidak mau, merek otomotif non-China kedepannya mungkin bakal menawarkan produk EV dengan harga yang lebih murah demi bisa merebut konsumen di tanah air. 

Selain itu, gencarnya mobil listrik asal China ini turut berpengaruh terhadap perkembangan ekosistem EV. Salah satu efek baiknya adalah dari segi pengembangan infrastruktur pembuatan baterai dan stasiun pengisian daya. Sejumlah merek berkomitmen untuk ikut mensupport pembangunan infrastruktur elektrifikasi. 

Tak hanya itu, merek-merek China ini juga menjalin kerjasama dengan mitra lokal untuk memproduksi di dalam negeri. Pemerintah sendiri memberikan bebas bea masuk dan PPnBM untuk impor utuh (CBU) BEV bagi produsen yang berkomitmen membangun pabrik di Indonesia.

Itulah ulasan daftar merek mobil listrik China di Indonesia yang kian bertambah. Ekspansi mobil EV China di tahun 2025 membuat persaingan kian kompetitif dengan kedatangan Xpeng, Denza, dan Geely. Tren bertambahkan jajaran mobil listrik China ini akan membuat konsumen Indonesia semakin tertarik untuk beralih ke produk EV. 

Baca artikel otomotif lainnya di oto24.id dan follow info update di media sosial IG @oto24.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *