Lampu mobil tak hanya berfungsi sebagai penerang, namun juga bisa menjadi alat komunikasi ketika mengemudi. Lampu yang terpasang di mobil tak cuma satu saja. Setiap mobil dibekali dengan beberapa jenis lampu.
Banyak pengemudi pemula yang bingung dengan kegunaan jenis-jenis lampu di mobil. Meski sama-sama mengeluarkan nyala, setiap jenis lampu memiliki kegunaan yang berbeda. Oleh karena itu, pengemudi mobil tidak boleh menyalakan lampu secara sembarangan.
Penggunaan lampu mobil harus disesuaikan dengan fungsinya masing-masing. Menyalakan lampu secara asal-asal bisa mengganggu dan membingungkan pengendara jalan lain. Itulah mengapa pemilik mobil perlu tahu jenis-jenis lampu mobil dan kapan waktu menyalakannya.
Jenis-Jenis Lampu Mobil Berdasarkan Fungsi
Jenis lampu mobil yang paling umum dikenali adalah lampu utama yang digunakan untuk menerangi jalan. Di samping itu, masih ada beberapa jenis lampu yang penggunaannya di momen-momen tertentu saja. Ada lampu untuk penanda saat akan berbelok, ada lampu untuk kondisi darurat, dan sebagainya.
Berikut ini jenis-jenis lampu mobil dan kegunaan yang wajib dipahami oleh pengemudi mobil:
1. Lampu Jarak Dekat
Lampu dekat (low beam) berfungsi untuk penerangan jarak pendek sekitar 5 meter. Lampu ini tidak langsung menyorot ke depan seperti lampu jarak jauh. Cahaya lampu low beam mengarah ke jalan sehingga tidak menyilaukan pengendara dari lawan arah.
2. Lampu Jarak Jauh
Lampu jauh (high beam) berfungsi sebagai penerangan untuk jangkauan jauh ke depan. Lampu jarak jauh umumnya diaktifkan ketika berkendara di malam hari dalam kondisi jalan yang gelap dan sepi.
Cahaya lampu ini bisa menyorot jauh sekitar 10 meter. Namun lampu ini jarang dinyalakan karena sorotannya bisa mengganggu atau menyilaukan pengendara lain yang melaju dari arah berlawanan.
3. Lampu Senja
Lampu senja atau yang dikenal lampu kota digunakan saat berkendara di siang hari. Lampu jenis ini dinyalakan ketika cuaca masih terang. Seperti namanya, fungsi dari lampu ini sebagai penerang ketika menjelang malam.
4. Lampu Kabut
Lampu kabut atau fog lamp sebenarnya bersifat kondisional. Lampu ini baru dinyalakan ketika berkendara di kondisi tertentu, seperti daerah berkabut atau hujan lebat. Lampu ini terpasang di bawah bumper dan mengeluarkan nyala berwarna kuning terang.
5. Lampu Sein
Fungsi dari lampu sein tentunya sudah tidak asing lagi. Lampu ini berfungsi sebagai isyarat mobil akan berbelok, baik itu ke arah kiri atau kanan. Pengemudi perlu menyalakan lampu sein sesuai dengan arah mobilnya berbelok untuk memberikan tanda bagi pengendara lain.
6. Lampu Hazard
Lampu hazard digunakan ketika keadaan darurat atau genting. Ketika lampu ini diaktifkan, keempat lampu sein mobil akan menyala secara bersamaan. Lampu hazard berfungsi sebagai sinyal penanda keadaan darurat atau bahaya, seperti iringan pengantar jenazah, berkendara di tengah hujan deras, dan sebagainya.
7. Lampu Rem
Lampu rem akan menyala ketika mobil direm. Lampu ini terpasang di bagian belakang dan memunculkan nyala berwarna merah. Nyala dari lampu rem memberikan tanda bahwa mobilmu sedang mengurangi kecepatan atau mau berhenti.
8. Lampu Tail
Lampu tail atau stop lamp terdapat di bagian belakang mobil. Lampu yang dipasang di tail mobil ini mengeluarkan nyala warna merah. Lampu jenis ini berfungsi sebagai tanda atau isyarat ketika mobilmu akan berhenti. Jadi pengendara yang ada di belakang bisa berhati-hati atau menjaga jarak dari mobilmu.
9. Lampu Mundur
Lampu mundur terdapat di belakang mobil dan menyala ketika mobil berjalan mundur. Lampu jenis ini berfungsi sebagai isyarat bahwa mobilmu akan bergerak mundur. Dari tanda dari lampu ini, pengendara yang ada di belakang bisa berhati-hati atau menghindari mobilmu.
Itulah tadi beberapa jenis lampu mobil dan fungsinya yang perlu diketahui oleh pengemudi. Dengan mengenali kegunaan masing-masing lampu, pengemudi bisa berkendara secara cermat dan aman untuk dirinya maupun pengguna jalan lain.