Penggunaan BBM oplosan tidak hanya merugikan secara finansial, namun juga dapat berdampak buruk pada kendaraanmu. Itulah mengapa setiap pemilik kendaraan diharuskan mengisi bahan bakar secara asli dan sesuai dengan spesifikasi mesin. Lantas apa saja efek kendaraan menggunakan BBM oplosan?
Bahaya penggunaan bahan bakar oplosan tengah ramai menjadi perbincangan setelah terkuaknya kasus korupsi di Pertamina. Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan sebanyak 7 orang sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi. Akibat tindakan tidak beradab ini, total kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.
Kasus korupsi di lingkup Pertamina tersebut membuat banyak masyarakat kecewa atau resah. Sebab disebut bahwa jenis BBM Pertamax yang selama ini dijual di SPBU diduga tidak murni atau sudah dioplos. Lantas apa saja efek kendaraan menggunakan BBM oplosan yang perlu diwaspadai.
Pentingnya Menggunakan BBM yang Sesuai dengan Spesifikasi
Penggunaan BBM merupakan salah satu faktor penting yang tidak hanya menunjang kinerja, namun juga berdampak pada kesehatan kendaraan. Itulah mengapa pentingnya menggunakan BBM yang sesuai dengan spesifikasi agar kinerja dan umur mesin bisa lebih panjang.
Penggunaan bahan bakar yang tidak murni atau tidak sesuai dengan kualifikasi mesin bisa menyebabkan masalah pada kendaraan. Misalnya penggunaan BBM dengan nilai oktan atau RON lebih rendah dari rekomendasi pabrikan maka bisa berdampak negatif pada performa hingga kinerja mesin.
Jika pengendara mengabaikan hal ini, dampaknya bisa berupa menurunnya performa kendaraan, meningkatnya konsumsi bahan bakar, serta risiko kerusakan serius pada mesin. Oleh karena itu, sebagai pemilik kendaraan, sangat penting untuk selalu menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi yang direkomendasikan guna menjaga kinerja optimal dan memperpanjang usia kendaraan.
Nilai oktan menunjukkan sejauh mana bahan bakar mampu menahan tekanan sebelum terbakar secara spontan. Semakin tinggi nilai oktan, semakin besar tekanan yang diperlukan untuk memulai proses pembakaran.
Mesin dengan rasio kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi untuk menghindari detonasi atau knocking. Kondisi tersebut berupa pembakaran yang tidak terkendali dan berpotensi merusak komponen mesin.
Efek Kendaraan Menggunakan BBM Oplosan
Berikut ini beberapa dampak atau efek buruk kendaraan menggunakan BBM oplosan yang perlu kamu waspadai:
1. Detonasi (Knocking)
Menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan maka bisa memicu detonasi. Denotasi adalah kondisi pembakaran tidak terkendali di dalam ruang bakar mesin. Kondisi ini berpotensi merusak komponen mesin serta mengurangi efisiensi proses pembakaran.
2. Penurunan Performa Mesin
Penggunaan bahan bakar beroktan rendah pada mesin yang dirancang untuk oktan tinggi dapat mengakibatkan berkurangnya tenaga dan efisiensi mesin. Hal ini terjadi karena proses pembakaran yang tidak sempurna, sehingga mesin tidak mampu menghasilkan tenaga secara maksimal.
3. Mesin Lebih Boros
Karena tenaga mesin berkurang, pengemudi cenderung menekan pedal gas lebih dalam. Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dibandingkan saat menggunakan BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
4. Mesin Lebih Kotor
Penggunaan bahan bakar dengan oktan lebih rendah dapat memicu detonasi pada mesin. Selain itu, mesin juga menjadi lebih kotor akibat penumpukan kerak karbon, yang sulit untuk dibersihkan.
5. Peningkatan Emisi Gas Buang
Penggunaan BBM beroktan rendah dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, sehingga meningkatkan emisi gas buang seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Kondisi ini berpotensi memberikan dampak buruk terhadap lingkungan serta kesehatan.
Itulah tadi beberapa efek kendaraan menggunakan BBM oplosan yang penting untuk diwaspadai setiap pemilik motor atau mobil. Penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat menimbulkan sejumlah masalah pada mesin kendaraan. Baca artikel otomotif lainnya di oto24.id dan follow info update di media sosial IG @oto24.id.