Meski tren penggunaan mobil listrik di Indonesia kian meningkat, namun masih ada sebagai orang yang ragu membeli mobil EV. Salah satu alasan adalah karena mengkhawatirkan kerusakan pada komponen baterai. Sebenarnya kamu nggak perlu risau, sebab ada beberapa tips merawat baterai mobil listrik agar awet.
Baterai mobil listrik menjadi komponen krusial yang memengaruhi kinerja dan kenyamanan dalam penggunaan mobil bersistem elektrifikasi. Baterai mobil listrik memiliki umur pakai selama waktu tertentu. Selain itu, kesehatan baterai juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari kapasitas, perlakuan, dan sebagainya.
Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan beli mobil EV, sebaiknya pahami tips merawat baterai mobil listrik. Kamu juga perlu tahu berapa lama usia pakai baterai dan waktu yang tepat untuk charge baterai. Berikut ini beberapa cara merawat baterai pada mobil listrik.
1. Gunakan Charger Bawaan Merek
Pastikan selalu menggunakan charger asli atau bawaan pabrikan setiap kali mengisi daya baterai mobil listrik (EV). Penggunaan charger orisinal sangat penting karena perangkat ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan optimal terhadap komponen internal baterai.
Selain itu, charger asli juga memastikan aliran listrik yang stabil selama proses pengisian. Dengan pengisian daya pakai charger ori maka bisa mencegah risiko kelebihan daya yang dapat merusak sel baterai dan memperpendek usia pakainya.
Menggunakan charger non-orisinal berpotensi menyebabkan arus listrik tidak stabil, panas berlebih, dan kerusakan permanen pada baterai. Oleh karena itu, penggunaan charger resmi dari pabrikan sangat disarankan demi menjaga performa dan daya tahan baterai mobil listrik.
2. Hindari Pengisian Baterai Penuh Terus Menerus
Salah satu kebiasaan yang dapat memperpendek umur dan mengurangi kapasitas baterai adalah terlalu sering mengisi daya hingga penuh atau mencapai 100 persen. Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus maka baterai akan lebih cepat mencapai batas siklus pengisian maksimumnya.
Idealnya baterai mobil listrik diisi hingga 80-90 persen saja, baik untuk perjalanan jarak dekat maupun jarak menengah. Langkah ini berguna untuk menjaga keawetan dan performa baterai dalam jangka panjang.
3. Jangan Biarkan Baterai Habis Total
Hindari penggunaan baterai mobil listrik hingga benar-benar kosong. Sebaiknya, jaga kapasitas baterai tetap berada di antara 20% hingga 80%. Perlakuan ini dapat risiko degradasi berlebih pada baterai.
Penggunaan baterai mobil listrik dalam kondisi ekstrem atau sangat rendah dapat mempercepat penurunan kapasitas dan performa baterai. Menjaga level daya secara aman akan membantu memperpanjang masa pakai baterai, mengurangi potensi kerusakan karena overheating, dan memastikan mobil listrik tetap beroperasi secara efisien.
4. Hindari Fast Charging Terlalu Sering
Metode pengisian cepat seperti fast charging akan mengalirkan arus listrik dengan daya tinggi. Pengisian menggunakan fast charging terlalu sering dapat mempercepat penurunan performa sel baterai mobil listrik.
Paparan arus bertegangan tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan baterai lebih cepat panas dan mengurangi kapasitasnya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, disarankan untuk membiasakan menggunakan metode slow charging saat mengisi daya.
Meskipun memerlukan waktu lebih lama, slow charging lebih ramah terhadap kesehatan baterai karena mengalirkan daya secara stabil dan merata. Kamu bisa mengisi daya semalaman saat beristirahat, sehingga keesokan paginya mobil siap digunakan untuk beraktivitas.
5. Hindari Paparan Suhu Lingkungan Ekstrem
Suhu ekstrem, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, dapat memengaruhi performa dan kesehatan baterai mobil listrik. Untuk menjaga daya tahan baterai, hindari memarkir kendaraan di bawah sinar matahari langsung atau di tempat dengan suhu sangat dingin.
Jika memungkinkan, parkirlah mobil di garasi atau area yang terlindung dari paparan suhu ekstrem. Paparan panas berlebih dapat menyebabkan baterai cepat panas, mempercepat degradasi sel, dan mengurangi kapasitas penyimpanannya.
Sebaliknya, suhu yang terlalu dingin dapat memperlambat reaksi kimia di dalam baterai. Kondisi ini berpotensi mengurangi efisiensi daya dan memperpendek umur pakai baterai mobil listrik.
6. Gunakan Mode Hemat Energi Saat Berkendara
Mode hemat energi atau Eco Mode berfungsi untuk mengoptimalkan penggunaan daya selama berkendara. Mode ini membuat akselerasi mobil menjadi lebih halus dan konsumsi energi lebih efisien. Dengan menerapkan mode ini maka baterai tidak akan cepat habis dan masa pakainya menjadi lebih panjang.
Eco Mode juga memaksimalkan fitur regenerative braking atau teknologi yang mengubah energi kinetik saat pengereman menjadi daya listrik untuk mengisi ulang baterai. Penggunaan mode ini sangat disarankan karena dapat mengurangi beban kerja baterai, menjaga suhu tetap stabil, serta meningkatkan efisiensi energi.
7. Perhatikan Sistem Pendingin Baterai
Baterai mobil listrik sangat rentan terhadap suhu tinggi. Maka dari itu sangat penting untuk menjaga sistem pendingin baterai demi mencegah risiko overheating. Pastikan cairan pendingin selalu berada pada level yang sesuai, serta lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin.
Sistem pendingin yang terawat dengan baik akan membantu menjaga suhu baterai tetap stabil. Suhu yang stabil juga membantu menghindari kerusakan akibat panas berlebih dan memperpanjang masa pakai baterai.
8. Jangan Biarkan Mobil Tidak Terpakai Terlalu Lama
Sebaiknya jangan biarkan mobil listrik tidak terpakai dalam waktu lama tanpa perawatan. Kondisi ini dapat mempercepat degradasi baterai. Jika kendaraan harus disimpan, pastikan untuk menyalakan mobil secara berkala agar sistem tetap aktif dan baterai terisi pada level yang optimal.
Biarkan mobil menyala selama beberapa menit atau lakukan pengisian daya ringan jika diperlukan. Selain itu, simpan kendaraan di tempat bersuhu stabil dan pastikan baterai berada di kisaran 50-60% selama masa penyimpanan.
Berapa lama usia pakai baterai mobil listrik?
Ketahanan atau usia pakai baterai mobil listrik bisa bervariasi, tergantung dari jenis dan konfigurasi tiap kendaraan. Namun umumnya, rata-rata umur baterai mobil listrik dapat bertahan selama kisaran 10-15 tahun.
Performa atau kualitas baterai mobil listrik juga akan mengalami penurunan seiring dengan lamanya penggunaan. Selain itu, perlakuan dalam menggunakan baterai mobil EV juga mempengaruhi kesehatan baterai. Misalnya suhu ekstrem, pengisian daya berlebihan, penggunaan baterai hingga level ekstrem, yang mana dapat menurunkan kualitasnya.
Kapan sebaiknya charge mobil listrik?
Waktu terbaik untuk mengisi daya baterai mobil listrik adalah saat kapasitasnya berada di kisaran 20-30%. Sebaiknya jangan menunggu sampai baterai benar-benar habis.
Untuk menjaga keawetan baterai, hindari mengisi daya hingga 100% secara rutin. Sebaiknya lakukan pengisian hingga level baterai 80-90%. Pengisian dalam level tersebut sudah cukup untuk pemakaian sehari-hari.
Lakukan pengisian di malam hari atau saat suhu stabil agar baterai tidak mengalami panas berlebih. Gunakan charger lambat untuk pengisian harian dan batasi penggunaan fast charging hanya saat mendesak.
Itulah tadi beberapa tips merawat baterai mobil listrik yang bisa kamu jadikan panduan. Langkah-langkah di atas dapat membantu menjaga kesehatan baterai mobil listrik dan memperpanjang usia pakainya. Bagaimana, sudah tidak ragu lagi kan untuk memutuskan membeli mobil EV? Baca artikel otomotif lainnya di oto24.id dan follow info update di media sosial IG @oto24.id.