Insiden kecelakaan berkendara kerap terjadi di jalan tol. Kondisi jalan tol yang lengang dan mulus kerap kali bikin pengemudi terbuai, entah mengantuk atau kurang fokus sehingga menyebabkan bahaya di tengah berkendara. Selain itu, ada berbagai faktor lain penyebab kecelakaan di tol.
Jasa Marga mengungkapkan ada beberapa faktor utama penyebab kecelakaan di jalan tol. Faktor kelalaian pengemudi menyumbang persentase tertinggi sebesar 88,9 persen, baik itu karena ngantuk, kurang fokus, dan lainnya. Faktor selanjutnya sebesar 10,7 persen disebabkan karena kondisi kendaraan, seperti pecah ban dan sebagainya.
Belum lama ini, pada awal Februari 2025, terjadi kecelakaan di Tol Ciawi yang dipicu oleh truk rem blong. Kecelakaan beruntun ini menewaskan 9 orang dan 11 lainnya luka-luka. Demi meningkatkan kewaspadaan mengenai keselamatan berkendara, mari pahami apa saja faktor penyebab kecelakaan di tol dan langkah untuk mencegahnya.
Faktor Apa Saja yang Bisa Menjadi Penyebab Kecelakaan di Tol?
Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab kecelakaan di tol. Seorang peneiliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM, Iwan Puja Riyadi, S.T., mengatakan ada empat faktor utama yang menyebabkan kecelakaan di jalan bebas hambatan, di antaranya:
1. Faktor Human Error
Sebagian besar kecelakaan di jalan tol disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error. Faktor ini berkaitan dengan perilaku dan keputusan pengemudi saat berkendara yang sebenarnya bisa dicegah. Beberapa penyebab human error yang paling sering, seperti:
Pengemudi Kurang Konsentrasi
Konsentrasi adalah kunci utama dalam berkendara, terutama di jalan tol yang memiliki kecepatan tinggi. Pengemudi yang kurang fokus seringkali gagal merespons situasi di sekitarnya dengan cepat, seperti perubahan laju kendaraan lain, keberadaan kendaraan di blind spot, atau tanda-tanda lalu lintas.
Tak jarang masih ada pengemudi yang berkendara sambil menggunakan ponsel, makan, atau berbicara dengan penumpang. Padahal aktivitas ini dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Mengantuk saat Berkendara
Mengantuk saat mengemudi menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan tol. Rasa kantuk dapat mengurangi kesadaran dan memperlambat responsibilitas terhadap situasi darurat. Dalam beberapa kasus, pengemudi yang terlalu lelah juga bisa kehilangan kendali sepenuhnya akibat tertidur sesaat (microsleep).
Mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya karena jalan tol dilintasi kendaraan dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, penting bagi pengemudi untuk beristirahat sebelum berkendara jarak jauh dan memanfaatkan rest area jika merasa lelah.
Minim Pemahaman Jalur Tol
Tidak semua pengemudi memahami aturan dan karakteristik jalan tol, seperti penggunaan lajur yang benar, cara masuk dan keluar dari tol, atau pentingnya menjaga jarak aman. Tindakan berhenti mendadak, berpindah lajur secara tiba-tiba, atau tidak memahami rambu-rambu dapat memicu kecelakaan.
Berkendara Ugal-Ugalan
Berkendara secara ugal-ugalan atau sembarangan juga menjadi penyebab kecelakaan di tol. Misalnya pengemudi yang berpindah lajur tanpa memberi tanda (signaling), memotong kendaraan lain secara mendadak, atau tidak menjaga jarak aman.
Cara berkendara tersebut dapat menciptakan situasi berbahaya. Perilaku ini tidak hanya membahayakan pengemudi sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain yang mungkin tidak siap menghadapi manuver mendadak.
Melebihi Aturan Kecepatan
Jalan tol memang dirancang untuk kendaraan berkecepatan tinggi. Namun setiap ruas tol memiliki batas kecepatan yang harus dipatuhi. Melebihi batas kecepatan dapat mengurangi kendali pengemudi atas kendaraannya. Selain itu, kecepatan tinggi juga memperbesar risiko terjadinya kecelakaan.
2. Faktor Kendaraan
Kondisi kendaraan yang tidak optimal juga dapat menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol. Oleh karena itu, penting bagi pengemudi untuk selalu memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Contoh dari kecelakaan yang disebabkan faktor ini, yakni:
Gagal Fungsi Rem
Rem adalah komponen kritis dalam keselamatan berkendara, terutama di jalan tol di mana kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Gagal fungsi rem dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti kampas rem yang aus, kebocoran cairan rem, atau sistem pengereman yang tidak terawat.
Ketika rem tidak berfungsi dengan baik, pengemudi kesulitan untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Kondisi ini bisa membuat pengemudi kesulitan menghadapi situasi mendadak, seperti ketika harus menghindari tabrakan atau saat lalu lintas padat.
Masalah pada Sistem Kemudi
Sistem kemudi yang bermasalah dapat membuat kendaraan sulit dikendalikan, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi. Beberapa masalah yang sering terjadi, yaitu seperti kemudi terasa berat, setir tidak responsif, dan lainnya. Gangguan ini bisa menyebabkan kendaraan oleng, berpindah jalur tanpa kendali, atau bahkan keluar dari jalur tol.
Kurangnya Perawatan Kendaraan
Perawatan kendaraan secara tidak rutin atau tidak memadai dapat menyebabkan berbagai masalah teknis yang meningkatkan risiko kecelakaan. Misalnya ban yang aus atau tekanan angin yang tidak sesuai dapat mengurangi cengkeraman ban pada aspal. Kondisi ini sangat berbahaya ketika berkendara di bawah hujan atau di jalan yang licin.
Selain itu, komponen lain seperti lampu, suspensi, atau sistem kelistrikan yang tidak terawat juga dapat menyebabkan malfungsi saat berkendara. Kurangnya perawatan kendaraan tidak hanya membahayakan pengemudi, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
3. Faktor Jalan dan Infrastruktur
Jalan tol yang ideal harus memiliki kondisi yang baik untuk menunjang keselamatan berkendara. Namun, dalam beberapa kasus, infrastruktur yang kurang memadai dapat memperbesar risiko terjadinya kecelakaan, terutama bagi pengemudi yang kurang familiar dengan jalur tersebut, begitu pula karena faktor-faktor berikut:
Permukaan Jalan yang Tidak Rata atau Rusak
Permukaan jalan yang tidak rata, berlubang, atau rusak dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan berkendara. Lubang atau retakan jalan dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraannya. Permukaan jalan yang tidak rata dapat mempercepat keausan ban dan komponen suspensi yang memengaruhi stabilitas kendaraan.
Rambu dan Marka Jalan yang Kurang Jelas
Rambu dan marka jalan berfungsi sebagai panduan bagi pengemudi untuk memahami aturan dan kondisi jalan. Jika rambu-rambu tersebut tidak jelas, tertutup, atau sudah pudar, pengemudi dapat kesulitan menentukan arah, batas kecepatan, atau area berbahaya.
Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan, seperti salah jalur, belok mendadak, atau melanggar aturan lalu lintas. Kondisi tersebut tentunya berpotensi memicu kecelakaan.
Penerangan Jalan yang Buruk
Penerangan yang cukup sangat penting untuk memastikan visibilitas pengemudi, terutama saat malam hari atau kondisi cuaca buruk. Jika jalan tol memiliki lampu penerangan yang minim atau mati, pengemudi bisa kesulitan melihat kendaraan lain, rambu lalu lintas, atau bahkan hambatan di jalan.
Penerangan yang buruk juga memperbesar risiko kecelakaan karena pengemudi mungkin tidak dapat mendeteksi perubahan kondisi jalan. Misalnya ketika akan melewati tikungan tajam atau kendaraan yang berhenti di bahu jalan.
Desain Jalan yang Berbahaya
Jalan tol yang dirancang dengan baik seharusnya memudahkan arus lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan. Namun beberapa jalan tol memiliki desain yang berbahaya, seperti tikungan tajam, tanjakan curam, atau persimpangan yang membingungkan.
Selain itu, jalur keluar dan masuk yang terlalu pendek dapat menyulitkan pengemudi dalam berakselerasi atau berpindah jalur secara aman. Desain jalan yang kurang optimal dapat menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengemudi yang kurang familiar dengan rute tersebut.
Baca Juga: Aturan Berhenti di Jalan Tol, Awas Bisa Kena Denda!
4. Faktor Cuaca
Cuaca yang tidak bersahabat sering kali menjadi tantangan bagi pengemudi di jalan tol sekaligus dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Pengemudi harus lebih waspada dan menyesuaikan gaya berkendara saat menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Adapun faktor cuaca ini dapat berupa:
Hujan Lebat dan Jalan Licin
Hujan lebat dapat mengurangi visibilitas pengemudi dan membuat permukaan jalan menjadi licin akibat genangan air. Kondisi ini meningkatkan risiko aquaplaning, yaitu ketika ban kehilangan traksi dan kendaraan melayang di atas air.
Selain itu, jarak pengereman menjadi lebih panjang saat hujan, sehingga pengemudi perlu menjaga kecepatan dan jarak aman. Jika tidak berhati-hati, kendaraan dapat tergelincir atau bertabrakan dengan kendaraan lain akibat hilangnya kendali.
Kabut yang Menghalangi Pandangan
Kabut tebal dapat mengurangi jarak pandang pengemudi, bahkan hingga hanya beberapa meter di depan kendaraan. Kondisi ini membuat pengemudi kesulitan untuk melihat kendaraan lain, marka jalan, atau objek-objek di sekitarnya.
Kabut juga dapat menyebabkan disorientasi, terutama di area yang tidak familiar. PTidak mengurangi kecepatan atau tidak menyalakan lampu kabut (fog lamp) saat berkendara dalam kabut dapat berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan.
Angin Kencang yang Mempengaruhi Kendali KendaraanÂ
Angin kencang yang bertiup dari arah samping dapat membuat kendaraan menjadi tidak stabil. Bahkan jika kecepatan angin sangat tinggi, kendaraan bisa saja terguling. Pengemudi yang tidak siap menghadapi kondisi ini dapat kehilangan kendali atas kendaraan, sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Langkah-Langkah Pencegahan Kecelakaan di Jalan Tol
Berikut ini beberapa tips atau langkah-langkah yang bisa kamu lakuin buat mencegah kecelakaan di tol:
- Patuhi Batas Kecepatan: Jangan melebihi atau terlalu lambat dari batas kecepatan yang ditentukan untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
- Gunakan Jalur Sesuai Fungsi: Jalur kiri untuk kendaraan lambat, jalur tengah untuk kecepatan normal, dan jalur kanan hanya untuk mendahului. Baca juga bahaya pengemudi lane hogger yang bisa menyebabkan kecelakaan.
- Jaga Jarak Aman: Pastikan ada jarak yang cukup dengan kendaraan di depan untuk menghindari tabrakan saat pengereman mendadak.
- Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima: Periksa rem, ban, lampu, dan mesin sebelum berkendara untuk menghindari kegagalan teknis di jalan tol.
- Beristirahat saat Mengantuk: Gunakan rest area jika merasa lelah atau mengantuk untuk mencegah kehilangan konsentrasi saat berkendara.
- Gunakan Lampu dan Sein dengan Benar: Nyalakan lampu saat kondisi gelap dan gunakan sein saat berpindah jalur untuk memberi tanda kepada pengendara lain.
- Waspada terhadap Kendaraan Besar: Jangan berada terlalu lama di samping truk atau bus karena memiliki blind spot yang luas.
- Jangan Menggunakan Ponsel saat Berkendara: Fokus pada jalan dan hindari penggunaan ponsel yang dapat mengurangi konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
- Gunakan Jalur Darurat Hanya untuk Keadaan Mendesak: Jalur darurat hanya boleh digunakan dalam kondisi darurat, bukan untuk berhenti sembarangan atau menghindari kemacetan.
- Patuhi Rambu dan Aturan Lalu Lintas: Ikuti semua rambu dan aturan yang berlaku di jalan tol untuk memastikan perjalanan aman bagi diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Itulah tadi sejumlah penyebab kecelakaan di tol, mulai dari faktor human error, kondisi kendaraan, kondisi jalan, hingga cuaca. Demi menjaga keamanan selama berkendara, ikuti langkah-langkah di atas untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Baca artikel otomotif lainnya di oto24.id dan follow info update di media sosial IG @oto24.id.