Tren mobil listrik sedang mendunia dan Indonesia ikut merasakan dampaknya. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan mobil listrik di Indonesia terus meningkat, mencerminkan perubahan besar dalam preferensi konsumen dan kebijakan pemerintah yang semakin mendukung.
Pada tahun 2022 saja, penjualan mobil listrik di Indonesia melonjak drastis hingga 383,46%. Sebuah angka yang menunjukkan antusiasme yang kian tinggi terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.
Karena fakta menarik inilah, kita akan mengupas apa saja yang menjadi faktor utama peningkatan penjualan mobil listrik di Indonesia. Sekalian juga mengetahui bagaimana tren global ini memberi dampak positif pada pasar otomotif di Tanah Air. Mari kita selami lebih dalam fenomena ini!
11 Faktor Utama Meningkatnya Penjualan Mobil Listrik di Indonesia
Pada beberapa tahun terakhir, penjualan mobil listrik di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan. Fenomena ini tidak hanya terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sudah Oto24 rangkum di bawah ini.
1. Kesadaran akan Lingkungan dan Polusi Udara
Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan menjadi salah satu pendorong utama minat masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik. Sebagaimana Good Stats spill pada surveinya, 63% responden menyatakan mereka tertarik membeli mobil listrik untuk mengurangi emisi karbon, sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis iklim.
Begitu pula Databoks mengungkap 80% masyarakat tertarik beli mobil listrik karena alasan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan 61% orang berpikir kalau mobil listrik merupakan simbol dari kendaraan masa depan Indonesia untuk keberhasilan net zero emission.
2. Dukungan Pemerintah Melalui Kebijakan dan Insentif
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia terlihat makin mendukung inovasi berkendara ini dengan memberikan beberapa privilege, nih. Mulai dari pengurangan pajak hingga pengembangan infrastruktur pengisian daya di kota-kota besar.
Salah satu bentuk dukungan yang paling terasa adalah insentif pajak. Pemerintah memberikan berbagai keringanan, termasuk penghapusan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik berbasis baterai, serta pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi kendaraan listrik tertentu.
Tidak hanya berhenti di situ, pemerintah juga meluncurkan berbagai program promosi untuk mendorong adopsi mobil listrik. Mulai dari kampanye kesadaran lingkungan hingga subsidi khusus. Semua upaya ini bertujuan untuk mengakselerasi peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
3. Harga Mobil Listrik yang Semakin Terjangkau
Flashback ke beberapa tahun terakhir, harga mobil listrik di Indonesia emang kerasa makin terjangkau dan kompetitif, ya.
Salah satu inovasi terbesar adalah pada teknologi baterai yang kini tidak hanya mampu menampung energi lebih banyak (sehingga mobil bisa menempuh jarak lebih jauh), tapi juga memiliki umur pakai yang lebih lama.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi mereka yang mengkhawatirkan daya tahan mobil listrik. Bahkan, beberapa produsen berani mengklaim baterainya mampu mencapai 160.000 km, lho! Tentu saja ide ini makin membuat konsumen yakin beralih ke mobil listrik.
Selain itu, teknologi pengisian daya juga mengalami kemajuan pesat. Dengan adanya teknologi fast charging, pengisian baterai mobil listrik kini bisa dilakukan dalam waktu singkat. Hanya dalam 30 menit, baterai sudah terisi 80%. Hal ini pastinya disambut positif sama mereka yang padat acara karena nggak perlu mikir ketahanan baterai.
4. Ketersediaan Model dan Pilihan yang Lebih Beragam
Dengan banyaknya merek yang mulai menawarkan model-model baru yang menarik, mulai dari merek global seperti Hyundai dan Toyota hingga merek lokal seperti Wuling dan BYD, semuanya berlomba-lomba menghadirkan kendaraan listrik dengan fitur-fitur canggih dan harga yang kompetitif.
Misalnya, Wuling Air EV menjadi salah satu model yang cukup populer di kalangan milenial karena harganya yang terjangkau. Hanya dengan menggelontorkan sekitar Rp189 juta, kamu sudah mendapatkan mobil listrik dengan teknologi modern.
Di sisi lain, untuk segmen yang lebih premium, ada Kia EV6 yang menawarkan fitur-fitur canggih dan desain futuristik, meski dengan harga yang lebih tinggi, mulai dari Rp1,299 miliar.
Selain itu, model seperti Hyundai Ioniq 5 dan Toyota BZ4X juga mendapatkan banyak perhatian karena menawarkan kombinasi antara desain yang stylish, performa yang handal, dan teknologi pengisian daya cepat yang sangat praktis.
Dengan semakin banyaknya pilihan seperti ini, konsumen bisa lebih leluasa memilih mobil listrik yang sesuai dengan gaya hidup dan preferensi mereka, baik dari segi fitur maupun harga.
5. Performa dan Teknologi yang Semakin Canggih
Saat ini, banyak mobil listrik yang bisa menempuh jarak ratusan kilometer hanya dengan sekali pengisian daya yang terbilang singkat. Jadi, tidak perlu lagi khawatir soal waktu pengisian yang lama!
Selain itu, performa motor listrik juga semakin mengesankan. Dengan akselerasi yang cepat dan torsi yang kuat, banyak mobil listrik yang bisa melaju kencang dalam waktu singkat, tidak kalah dengan mobil bensin atau diesel.
Jangan lupakan upgrade fitur keselamatan seperti sistem pengereman regeneratif, kontrol stabilitas, dan fitur aktif lainnya yang memastikan pengemudi dan penumpang tetap aman di jalan.
6. Biaya Operasional yang Lebih Efisien
Biaya operasional mobil listrik ternyata jauh lebih ramah di kantong dibandingkan dengan mobil bensin. Poin survei ini disuarakan 31% masyarakat Indonesia yang berniat beralih ke mobil listrik sebab lebih terjangkau. Lantas, bagaimana hal ini bisa meningkatkan penjualan mobil listrik di Indonesia?
Singkatnya, pengisian baterai yang dapat dilakukan berulang itu bila dihitung-hitung ternyata lebih hemat daripada mengisi bensin setiap kali habis. Bayangkan saja, tarif untuk mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) berkisar antara Rp1.500 hingga Rp2.500 per kWh.
Misalnya, untuk mengisi penuh baterai mobil listrik dengan kapasitas 26,7 kWh dari 0% sampai 100%, kamu hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp65.000. Dengan daya tersebut, kamu bisa melaju hingga 200 km.
Bandingkan dengan mobil bensin, harga 12 ribu per liter sudah cukup memakan dana sebanyak 240 ribu bila menempuh jarak yang sama dengan perumpamaan mobil listrik di atas. Jelas, biaya operasional mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan mobil bensin, bukan?
Kalau kamu mengisi daya mobil listrik di rumah, biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah lagi karena tarif listrik PLN biasanya hanya sekitar Rp1.500 per kWh. Meskipun awalnya kamu perlu investasi untuk memasang fasilitas pengisian daya di rumah, tapi dalam jangka panjang, penghematan yang didapatkan akan terasa banget dibandingkan dengan penggunaan mobil bensin.
7. Tak Hanya Mengurangi Polusi Udara, Melainkan juga Polusi Suara
Banyak orang di Indonesia sekarang semakin suka beralih ke mobil listrik bukan cuma karena ramah lingkungan, tapi juga karena mesin mobil listrik yang super senyap. Bahkan 59% responden survei sebelumnya setuju hal ini termasuk dalam aspek kenyamanan berkendara.
Menurut jurnal karya Nurfadilah, kendaraan listrik nggak cuma mengurangi emisi gas buang yang bisa merusak udara dan kesehatan, tapi juga lebih senyap dibandingkan mobil konvensional.
Dengan semakin banyaknya kesadaran tentang polusi suara, mobil listrik jadi pilihan favorit untuk mengurangi kebisingan di jalanan. Jadi, kalau kamu pengen berkendara dengan tenang dan terbebas dari gangguan suara, mobil listrik bisa jadi solusi tepat!
8. Infrastruktur Pengisian Daya yang Semakin Mudah dijumpai
Di Indonesia, pembangunan infrastruktur pengisian daya semakin meluas dan mudah dijangkau di berbagai lokasi. Stasiun pengisian daya sudah banyak banget, terutama di tempat-tempat yang sering kamu kunjungi, seperti pusat perbelanjaan, mall, dan rest area di jalan tol.
Ini semua berkat rencana besar pemerintah dan kolaborasi dengan perusahaan swasta yang membuat fasilitas ini semakin banyak dan tersebar di berbagai lokasi strategis.
Hal ini diambil berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Sehingga dengan adanya stasiun pengisian di tempat-tempat ini, pengisian daya menjadi lebih praktis dan nggak mengganggu aktivitasmu.
Baca Juga: 25 SPKLU di Jalan Tol Jakarta hingga Surabaya, Mana Saja Lokasinya?
9. Sudah Bisa diandalkan untuk Perjalanan Jauh
Saat mobil listrik pertama kali muncul, tepatnya tahun 1832 oleh Robert Anderson, jarak tempuhnya hanya beberapa kilometer dengan sekali pengisian daya. Alasan utamanya ya karena penemuan baterai pada masa itu masih sangat sederhana.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, jarak tempuh mobil listrik semakin meningkat pesat. Kini, sudah banyak model mobil listrik yang mampu menempuh jarak hingga ratusan kilometer hanya dengan sekali isi baterai. Misalnya, Hyundai Kona Electric yang bisa menempuh jarak hingga 449 km setelah pengisian penuh.
10. Tren Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan
Faktor dibalik penjualan mobil listrik di Indonesia terus meningkat juga karena kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Nggak heran, mereka yang peduli dengan kesehatan dan keberlanjutan memilih electric vehicle (EV).
Sadar atau tidak, punya EV sudah menjadi salah satu simbol status sosial bagi mereka yang peduli dengan isu lingkungan. Memiliki kendaraan listrik juga mencerminkan tren global, di mana pemiliknya telah sadar dan bertanggung jawab atas perubahan iklim.
Baca Juga: Tren Mobil Listrik di Indonesia: Ini Tips Membeli, Manfaat, dan Rekomendasi Terbaru
11. Terkoneksi dengan Teknologi Digital
Terakhir, sekarang ini banyak mobil listrik terbaru dilengkapi dengan teknologi canggih yakni konektivitasnya yang terhubung langsung ke aplikasi smartphone. Dengan aplikasi ini, kamu bisa cek kondisi baterai mobilmu secara real-time, jadi kamu selalu tahu berapa banyak daya yang tersisa dan berapa jauh kamu bisa pergi sebelum perlu mengisi ulang, praktis kan?
Selain itu, aplikasi ini juga memudahkan kamu menemukan stasiun pengisian daya terdekat, mengatur suhu kabin, kunci mobil yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, dan pengingat untuk pengisian daya.
Semua fitur ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan membuat pengalaman menggunakan mobil listrik jadi lebih menyenangkan. Dengan semua kemudahan ini, kamu bisa merasakan betapa praktis dan modernnya kendaraan listrik di era digital ini.
Mulai dari faktor seperti teknologi yang semakin canggih, infrastruktur pengisian daya yang semakin luas, hingga kesadaran akan gaya hidup sehat dan berkelanjutan, semua berperan besar dalam meningkatkan penjualan mobil listrik di Indonesia.
Mobil listrik nggak cuma jadi pilihan yang lebih ramah lingkungan, tapi juga lebih nyaman dan praktis untuk digunakan sehari-hari. Dengan semakin banyaknya keuntungan yang ditawarkan, nggak heran kalau makin banyak orang yang beralih ke kendaraan listrik.
Nah, buat kamu yang penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang perkembangan dunia otomotif, yuk, baca artikel lainnya di Oto24! Siapa tahu kamu bisa dapat inspirasi untuk kendaraan masa depanmu.