Jenis-Jenis Baterai Mobil Listrik, Beda Kapasitas dan Karakteristik

Makin kesini peminat mobil listrik kian meningkat. Pasar mobil listrik di Indonesia yang makin ramai pun bikin banyak produsen atau merek otomotif masarin produk-produknya ke tanah air. Mungkin kamu juga termasuk salah satu orang yang kepincut beli mobil listrik. 

Sebelum beli mobil baru pastinya kamu bakal mengecek dan mempertimbangin spesifikasinya dulu. Salah satu komponen penting yang perlu kamu kenali waktu beli mobil listrik adalah baterainya. Baterai yang digunakan pada tiap mobil listrik bisa berbeda-beda jenisnya. 

Ada beberapa jenis baterai yang dipakai sebagai daya mobil listrik. Meski fungsinya sama sebagai sumber tenaga pengganti BBM, namun tiap jenis baterai memiliki karakter dan kapasitas yang berbeda-beda. 

Agar bisa memilih mobil listrik dengan baterai yang sesuai kebutuhanmu, sebaiknya kenali dulu jenis-jenis baterai untuk mobil listrik. Jadi nantinya kamu bisa meminang mobil listrik ataupun hybrid yang mendukung mobilitasmu. 

Jenis-Jenis Baterai Mobil Listrik

Baterai pada mobil listrik berfungsi sebagai sumber daya atau tenaga untuk menggerakkan mobil. Jenis baterai yang digunakan akan menentukan seberapa jauh mobil menempuh perjalanan. Makin besar kapasitas baterai yang menjadi sumber tenaganya maka jarak yang dijangkau oleh mobil juga bisa lebih jauh. 

Lantaran fungsinya sangat penting untuk menunjang kebutuhan pengguna mobil, oleh karena itu kamu harus mengenali jenis-jenis baterai mobil listrik sebagai berikut:

Lithium-ion (Li-ion)

Jenis baterai yang paling banyak digunakan pada mobil listrik adalah baterai lithium-ion. Mendengar nama baterai ini tentunya orang-orang sudah familiar. Baterai li-ion biasa dipakai pada peralatan elektronik seperti handphone dan laptop. Bedanya, baterai li-ion pada mobil listrik memiliki kapasitas fisik dan ukuran yang jauh lebih besar. 

Baterai li-ion paling sering digunain pada mobil listrik tipe BEV dan PHEV. Baterai jenis ini memiliki rasio daya terhadap berat yang tinggi. Selain itu, baterai ini juga mempunyai rasio energi yang lebih besar per berat. Baterai ini kerap dipilih untuk sumber daya mobil listrik karena tingkat efisiensi energinya yang tinggi dan performa bagus pada suhu tinggi. 

Baterai li-ion terbuat dari material karbon dan lithium yang sangat reaktif dan bisa menyimpan banyak energi. Baterai ini juga dapat mengisi daya lebih cepat, bertahan lebih lama, dan punya kepadatan daya lebih tinggi. Apabila bobot baterai ini makin ringan, maka jarak yang bisa ditempuh oleh mobil dalam sekali pengisian daya pun semakin jauh. 

Nickel-Metal Hydride (NiMH)

Baterai NiMh banyak dipakai pada kendaraan listrik jenis hybrida atau tipe HEV. Baterai jenis ini menggunakan hidrogen untuk menyimpan energi, dengan nikel dan logam lain seperti titanium yang berfungsi menjaga tutup ion hidrogen. 

Jenis baterai mobil listrik ini tidak mendapat tenaga dari luar. Pengisian ulang baterai NiMH akan tergantung dari kecepatan mesin, roda, dan pengereman regeneratif. Baterai ini punya kelebihan utama yakni usia pakai yang lebih lama dibandingkan baterai li-ion. Baterai NiMH relatif lebih mudah didaur ulang karena hanya mengandung sedikit bahan beracun. 

Namun baterai NiMH memiliki beberapa kekurangan, seperti harga relatif mahal, menghasilkan panas signifikan, dan tingkat self-discharge yang tinggi. Sisi minus tersebut membuat baterai jenis ini kurang efektif dipakai pada mobil listrik yang pengisian dayanya dari luar sistem. Itulah mengapa baterai NiMH kerap diterapkan pada mobil hybrid

Lead Acid

Baterai lead-acid disebut sebagai baterai isi ulang tertua di dunia. Baterai jenis ini tidak punya kapasitas yang bersaing dan bobot lebih berat jika dibandingkan dengan li-ion dan NiMH. Namun baterai ini memiliki harga relatif murah dan aman. 

Saat ini ada baterai mobil listrik lead-acid dengan kapasitas besar yang tengah dikembangkan. Namun untuk sekarang, baterai lead-acid hanya diterapkan pada kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder. 

Baterai Solid-State

Baterai solid-state telah digunakan sejak bertahun-tahun untuk perangkat kecil seperti alat pacu jantung, RFID, dan device lain yang bisa dipasangi baterai ini. Meski penggunaannya sudah lama dilakukan, namun baterai solid-state baru-baru ini diterapkan pada industri mobil. 

Seperti namanya, baterai solid-state menghilangkan elektrolit cair berat yang hidup di dalam baterai li-ion. Penggantinya memakai elektrolit padat yang bisa berupa keramik, gelas, atau bahan lain. Baterai ini memiliki struktur secara keseluruhan mirip baterai li-ion tradisional, namun tanpa cairan baterai dapat jauh lebih padat. 

Baterai ini menghasilkan energi dan mengisi ulang daya dengan mekanisme mirip li-ion tradisional. Pemakaian elektrolit padat pada baterai ini bisa menghemat kapasitas lantaran jejak lebih kecil dibandingkan cairan tradisional. Baterai ini punya kapasitas antara dua dan 10 kali lipat lebih besar pada kapasitas sama yang diperlukan baterai li-ion. 

Baterai Nickel-Cadmium

Baterai nickel-cadmium dikenal memiliki berbagai keunggulan, seperti kepadatan penyimpanan yang tinggi dan masa pakai kisaran 500 hingga 1.000 siklus pengisian daya. Namun jenis baterai ini punya bobot yang cukup berat dan rentan mengalami penurunan performa. 

Penurunan performa baterai nickel-cadmium biasanya terjadi ketika mengalami siklus pengosongan sebagian. Walaupun baterai ini dipakai dalam produksi kendaraan listrik di tahun 90-an, namun sekarang baterai ini dilarang karena mengandung bahan beracun. 

Ternary Lithium-ion (NMC)

Baterai NMC termasuk jenis baterai mobil listrik yang paling populer. Baterai jenis ini mempunyai keunggulan kapasitas yang tinggi, tegangan tinggi, stabilitas termal baik, serta biaya yang lebih rendah daripada li-ion lainnya. Baterai ini mengandung nikel yang menjadi elemen penting dalam meningkatkan kinerja baterai li-ion. 

Salah satu mobil listrik yang memakai baterai NMC adalah Almaz Hybrid. Mobil hybrid ini mempunyai kapasitas baterai sebesar 1.8 kWh dan tegangan 355 V24. Berbekal teknologi baterai ini, mobil Almaz Hybrid dapat menjangkau jarak hingga 1.000 km dengan pengisian daya penuh. 

Ultracapacitor

Jenis baterai ini bekerja dengan cara menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Baterai ultracapacitor memiliki luas permukaan yang lebih besar, sehingga sanggup meningkatkan kapasitas penyimpanan energinya. 

Baterai ultracapacitor cocok dipakai sebagai penyimpan sekunder pada kendaraan listrik. Baterai ini juga bisa memberikan tenaga tambahan pada kendaraan listrik ketika melakukan akselerasi dan pengereman regeneratif. Namun jenis baterai ini mulai ditinggalkan seiring kehadiran baterai lain yang lebih efisien dari segi performa, usia pakai, dan harga. 

Itulah tadi beberapa jenis baterai mobil listrik yang perlu kamu kenali. Setiap jenis baterai memiliki kelebihannya masing-masing, serta ada yang tidak lagi digunakan pada industri mobil listrik. Jadi pastikan mengecek jenis baterai yang diterapkan pada mobil listrik ketika hendak membelinya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *