Jenis-Jenis Power Steering Mobil dan Cara Kerjanya

power steering ada tiga jenis

Ada kinerja sistem power steering di balik roda mobil yang dapat bergerak gesit dan bermanuver baik di tikungan. Sistem ini berfungsi meningkatkan tenaga yang dibutuhkan untuk memutar roda kemudi, sehingga mobil dapat berbelok atau melakukan manuver secara responsif.  

Sistem power steering yang diterapkan pada tiap mobil bisa berbeda-beda jenisnya dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, agar lebih familiar, ketahui jenis-jenisnya di bawah ini.

Power Steering Hidrolik

Pada tahun 1950-an hingga awal 2000-an, sistem power steering yang paling banyak digunakan adalah jenis hidrolik. Jenis ini menggunakan cairan hidrolik yang diberi tekanan oleh pompa mesin.

Memanfaatkan fluida sebagai media penghantar tenaga, tenaga dihasilkan melalui putaran mesin, dengan roda yang diputar melalui serangkaian katup. Bagian katup membuka aliran hidrolik serta menjaga tekanan pompa di bagian rack steer. Ketika mesin hidup, putaran mesin akan meningkatkan tekanan hidrolik. 

Kelemahannya adalah pompanya tetap aktif bahkan ketika mobil sedang berjalan lurus dan tidak memerlukan bantuan power steering. Selain itu, cairan hidrolik pada sistem ini harus diganti secara berkala agar tidak aus.

Power Steering Elektrik

Electric power steering (EPS) adalah jenis yang paling umum digunakan pada mobil-mobil keluaran terbaru. Berbeda dengan jenis sebelumnya yang pompanya bekerja terus-menerus, versi elektrik hanya beroperasi saat diperlukan. Selain itu, jenis ini tidak memerlukan cairan hidrolik yang perlu diganti secara berkala.

Sistem elektrik menggunakan tekanan fluida yang dikendalikan oleh tegangan listrik. Cara kerjanya sederhana yakni sensor arah kemudi mendeteksi gerakan setir dan motor steer menerjemahkan sinyal melalui rack steer. Lokasi yang telah terbaca oleh sensor akan memberikan sinyal kemudi, sehingga sistem motor steer berfungsi secara otomatis.

Di samping itu, jenis ini punya kekurangan tersendiri. Sesuai namanya, elektrik menunjukkan tingkat konduksi yang tinggi. Dengan kata lain, jenis ini sangat berbahaya ketika melewati genangan air. Posisi motor listrik yang berada di bawah juga bisa menjadi masalah, terutama jika aki lemah. Steer akan menjadi berat saat berada dalam genangan air yang tinggi.

Power Steering Hybrid

Jenis hybrid merupakan gabungan dari dua jenis sebelumnya yaitu hidrolik dan elektrik. Cara kerjanya mirip dengan sistem hidrolik, yang membedakan adalah sumber tekanan hidroliknya. 

Pada sistem hybrid, tekanan hidrolik dihasilkan oleh mesin elektrik. Tekanan hidrolik tidak dihasilkan oleh pompa dari mesin seperti pada sistem hidrolik. Hybrid lebih hemat energi dibandingkan sistem hidrolik. 

Namun jenis ini tidak memiliki semua fitur yang dimiliki oleh versi elektrik. Biasanya kendaraan roda empat yang menggunakan sistem hybrid adalah kendaraan besar, seperti truk muatan berat.

Itulah tadi jenis-jenis power steering mobil yang perlu dikenali oleh pemilik mobil. Komponen sistem ini perlu diperhatikan dan dirawat secara rutin agar kinerjanya tetap optimal. Jangan lupa untuk mengganti cairan oli secara berkala. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *