Ini Yang Harus Dilakukan Untuk Menghindari Kecelakaan di Pintu Tol

Kecelakaan karambol terjadi di pintu tol Halim akhir Maret lalu (source: solopos)

Kecelakaan pintu tol kembali terjadi, kejadian ini berada tepat di Gerbang Tol Halim Utama arah Bekasi akibat truk engkel yang melaju secara ugal-ugalan. Hal ini tentu saja jadi pengingat buat kita untuk lebih mawas saat mengantre di gerbang tol. 

Untuk menghindari kecelakan di pintu tol, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan mengenali dan mematuhi rambu lalu lintas. Umumnya, di setiap pintu tol sudah terpasang rambu atau penanda agar pengemudi mengurangi kecepatan. Ppengelola tol juga memasang speed bumper atau polisi tidur guna kode untuk memperlambat laju kendaraan. 

Namun ternyata, tak semua pengemudi merespon penanda-penanda di atas dengan baik. Masih banyak pengemudi yang memacu kendaraannya kendati hampir mendekati pintu tol.

Nasib naas tak pernah ada yang tahu, tetapi dengan antisipasi yang baik, semoga kita terhindar dari mara bahaya. Berikut adalah tips terhindar dari kecelakaan beruntun di gerbang tol: 

1. Kurangi Kecepatan

Ketika mendekati pintu tol, kecepatan kendaraan sudah harus dikurangi pada radius 300-400 meter dari mulut gerbag tol. Namun saat melakukan perlambatan, pengemudi juga harus memperhatikan mobil lain di sekitar, terutama di bagian belakang. Jika ada yang terlihat nyelonong, segera ambil tindakan untuk pindah ke jalur lain. 

Baca Juga: 5 Tol Paling Rawan Kecelakaan di Indonesia, Dikenal Jalur Neraka

2. Jaga Jarak

Jaga jarak di sini artinya mobilmu nggak boleh terlalu rapat dengan mobil di depan saat mengantre di gerbang tol. Jarak ideal dengan mobil di depan berkisar 10 meter. Maksudnya, jika di belakang ada kendaraan yang diduga mengalami rem blong, pengemudi masih bisa segera untuk pindah ke jalur yang aman. 

3. Perhatikan Kondisi Belakang 

Pengemudi mobil yang baik, saat antre di gerbang tol juga harus memperhatikan laju kendaraan yang ada di belakangnya. Fungsinya agar bisa segera mengambil action jika terjadi sesuatu. Biasanya kecelakaan pintu tol terjadi sebab cara mengemudi yang sembarangan seperti mengerem dengan tiba-tiba, tidak memberikan isyarat lampu sein ketika hendak berpindah jalur atau mendahului, dan lain sebagainya.

4. Memberikan Isyarat dengan Lampu Sein

Mengutip laman garasi.id, pengendara truk yang mawas biasanya memiliki kode tertentu menggunakan isyarat lampu yang ditujukan kepada pengemudi lain di belakang mereka. Namun, setiap daerah memiliki kode-kode sein yang unik dengan tujuan berbeda-beda:

  • Daerah Jawa: Apabila truk menyalakan lampu sein kanan di jalanan lurus tanpa tikungan mengisyaratkan bahwa jalur aman untuk mendahului. Arti sebaliknya bila truk menyalakan lampu sein kiri.
  • Daerah Sumatera: Ketika pengemudi truk atau bus menggunakan lampu sein kanan, ini menandakan kepada pengendara di belakangnya untuk tidak mendahului. Hal ini mengindikasikan adanya kendaraan yang akan melintas dari arah berlawanan. Begitupun sebaliknya dengan sein kiri mengisyaratkan untuk mendahului.

Adanya perbedaan kode sein ini juga mengingatkan kita untuk dimana kamu berkendara, ikuti peraturan yang ada.

5. Periksa Kondisi Kendaraan

Terakhir dan yang paling utama ialah memastikan kendaraanmu siap menempuh perjalanan jauh. Pastikan rem, lampu, dan sistem lain berfungsi dengan baik. Bilamana dirasa perlu ada yang diperbaiki, kamu bisa menepi atau singgah di rest area.

Itulah tips singkat menghindari kecelakaan pintu tol dengan lebih memperhatikan kondisi berkendara dan juga kendaraan. Mulailah dari diri sendiri untuk lebih sigap, berhati-hati, dan pastikan kondisi tubuhmu prima selama berkendara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *