Sejumlah daerah di Indonesia mulai sering terendam banjir sejak masa puncak musim penghujan. Hal ini tentu saja bikin banyak jalan, baik di perkotaan maupun perdesaan ditutup dan dialihkan untuk menggunakan jalan alternatif.
Bagi pengendara motor, banjir membuat perjalanan jadi terhambat. Meskipun tak sedikit yang memaksakan diri untuk melewati genangan tersebut. Karena itu penting bagi kamu para motorist alias pengendara motor untuk tahu batas aman agar kendaraan tidak jadi rusak.
Dilansir dari Kompas.com, batasan paling aman bagi sepeda motor saat melewati genangan banjir adalah seperempat dai diameter roda. Lebih dari ini, berbahaya, bung, dan nona!
Mengapa?
Karena jika ketinggian air banjir lebih tinggi daripada mesin kendaraan, memperbesar peluang terjadinya water hammer.
Buat kamu yang belum tahu, water hammer adalah kondisi di mana air yang masuk terlalu banyak ke dalam ruan bakar. Biasanya lewat exhaust port atau intake port. Lalu menghantam piston dengan tinggi ketika piston melakukan kompresi, sehingga bisa merusak komponen mesin.
Berani Lewati Banjir? Perhatikan Hal ini
Jika tak ada jalan lain selain jalan yang sedang kebanjiran, biasanya para pemotor akan nekat untuk “menerjangnya”.
Kalau kamu adalah salah satunya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerjang genangan air.
Kalau dirangkum dari berbagai sumber, selama ketinggian air masih di bawah ujung knalpot, sepeda motor masih aman saat melintasi kawasan banjir. Maka dari itu, pengendara motor wajib memperhitungkan apakah jalanan tersebut bisa dilewati atau tidak.
Janga sampai nih, sudah nekat melintas, eh di tengah jalan motormu jadi mogok karena tinggi genangan banjir lebih dari perkiraan.
Jika ketinggian air lebih tinggi dari ujung knalpot, sebaiknya jangan nekat dan cari jalan alternatif lainnya. Sungguh. Daripada kerusakan motormu lebih parah, lagi.
Tapi kalau yang ternyata motormu kemasukan air, langkah pertama adalah jangan langsung menyalakan mesin. Karena dikhawatirkan ada air yang masuk ke komponen mesin dan kelistrikan.