Eh, ada yang merasa nggak, sih, kalau di truk yang beredar di jalanan Indonesia sekarang ini desainnya pesek semua alias rata saja begitu?
Padahal beberapa dekade yang lalu truk bermoncong atau istilah teknisnya, bonet, sangat menguasai jalanan di negeri ini.
Dengan desain tanpa moncong, pabrikan truk kini menaruh mesin di bagian bawah pengemudi. Lantas, apa sih penyebab truk bermoncong menghilang dari jalanan Indonesia?
Penyebab Truk Bermoncong Menghilang
Dilansir dari DetikOto, berikut adalah beberapa penyebab truk bermoncong menghilang dari jalanan Indonesia:
- Desain ketinggalan zaman
Desain truk yang menggunakan moncong atau bonet, perlahan sudah ditinggalkan secara global. Penyebabnya tak lain karena desain tersebut sudah ketinggalan zaman untuk memenuhi kebutuhan kendaraan niaga masa kini.
Truk bermoncong saat ini hanya umum dijumpai di Amerika Serikat. Sedangkan di belahan dunia lain, seperti Asia, Eropa, dan Australia, truk berdesain moncong sudah lama ditinggalkan.
- Kurang menguntungkan secara bisnis
Truk dengan desain bermoncong mulai ditinggalkan karena dianggap kurang menguntungkan secara bisnis. Karena pabrikan truk lebih memilih menambah ruang kargo di belakang daripada dimensi ke depan.
- Permintaan konsumen akan ruang kargo yang panjang
Truk yang menggunakan moncong depan dinilai bisa memakan panjang bodi. Sehingga bodi yang seharusnya bisa digunakan sebagai ruang kargo malah terpotong moncong.
Konsumen, dalam hal ini para pelaku bisnis lebih senang bagian moncong dihilangkan dan mesin dipindah ke bawah kursi kemudi. Muatan pun bisa lebih banyak.
Sempat muncul pertanyaan di publik tentang keamanan truk yang desainnya flat. Truk berdesain flat, apalagi yang rilisan terbaru memiliki fitur keamanan yang semakin baik. Tak heran truk bermoncong makin ditinggalkan.
Gambar: Youtube/ARF Transport Info